Banyak organisasi telah memiliki dokumen HACCP yang lengkap, diagram alir tersusun rapi, analisis bahaya terdokumentasi, hingga formulir monitoring tersedia. Namun pertanyaan pentingnya adalah: apakah sistem tersebut benar-benar bekerja saat operasional berjalan? Dalam praktik, kegagalan keamanan pangan sering terjadi bukan karena HACCP tidak ada, melainkan karena tidak dikelola oleh personel yang kompeten.
HACCP Berlaku di Banyak Sektor
Saat ini, HACCP diterapkan di berbagai sektor dengan karakteristik yang berbeda, mulai dari:
- Industri pangan dengan proses kompleks dan tuntutan audit kepatuhan,
- Pangan siap saji seperti restoran dan katering dengan dinamika menu dan personel,
- Rumah sakit yang melayani kelompok konsumen berisiko tinggi,
- SPPG penyedia MBG dengan volume besar dan waktu distribusi yang ketat,
- Industri pangan segar asal tumbuhan dengan tantangan pascapanen dan rantai pasok.
Di semua sektor tersebut, tantangannya sama: bagaimana memastikan sistem HACCP tetap efektif di tengah tekanan operasional?
Peran Kunci Pengelola HACCP
Di sinilah peran Pengelola HACCP menjadi krusial. Pengelola HACCP bukan sekadar pemilik dokumen, tetapi penjaga sistem yang memastikan pengendalian berjalan konsisten, risiko terkelola, dan penyimpangan ditangani tepat waktu. Tanpa peran ini, HACCP mudah berubah menjadi checklist administratif ada di atas kertas, tetapi lemah di lapangan.
Dari Sistem ke Budaya Keamanan Pangan
Keamanan pangan tidak hanya ditentukan oleh prosedur, tetapi oleh perilaku manusia. Pengelola HACCP berperan menumbuhkan budaya keamanan pangan membangun kesadaran, kepatuhan, dan tanggung jawab bersama di seluruh lini kerja. Budaya inilah yang membuat sistem tetap hidup, bahkan saat situasi operasional berubah.
Penutup
Baik di industri pangan, layanan pangan siap saji, fasilitas kesehatan, SPPG penyedia MBG, maupun sektor pangan segar asal tumbuhan, efektivitas HACCP sangat bergantung pada kompetensi orang yang mengelolanya. Sistem yang baik tanpa pengelola yang kompeten berisiko menjadi formalitas. Sebaliknya, Pengelola HACCP yang kompeten menjadikan sistem sebagai alat perlindungan nyata bagi konsumen, organisasi, dan keberlanjutan usaha.